Rabu, 8 April 2015

Dia... kulihat berdirinya tegak di situ
Memandangku
Sayu

Dia... matanya tiada sedikit berkerdip
Sisa senyumannya kukutip
Ralit

Dia... bicaranya ditelan 
Lafaznya kelam
Diam

Dia... jiwanya lembut
Dukanya berparut
Larut

Dia... jangan menanti lagi
Berlarilah ke sini
Abadi



Pena : Riza Saffiya